Kamis, 25 Juni 2020

PERNIKAHAN

Mengapa orang menikah ?
Karena mereka jatuh cinta.
Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia ?
Apakah karena jatuh cinta ?
Bukan...
Tapi karena mereka terus bangun cinta.

 Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa.
Tapi bangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup...

Mengapa jatuh cinta gampang ?
Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.
Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi.
Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap...

Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai.
Namun bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel.
Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan bersama-sama mencari solusi yang dapat diterima semua pihak.

 Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg-uneg, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah yang sangat pribadi.. Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.

Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi neraka.

Apakah kondisi ini bisa diperbaiki ?
Tentu saja bisa, saat masing-masing mengingat KOMITMEN awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan ??
Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.

Mau punya teman hidup ?
Jatuh cintalah....
Tetapi sesudah itu.. bangunlah cinta...Jagalah KOMITMEN awal.

1. KETIKA AKAN MENIKAH
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita.
Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua si gadis, tapi meminta kepada TUHAN melalui wali si gadis.

3. KETIKA MENIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan TUHAN.

4. KETIKA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri.

5. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan.

6. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK
Jangan bagi cinta anda kepada suami/isteri dan anak Anda, tetapi cintailah isteri atau suami Anda 100%  dan cintai anak-anak Anda masing-masing 100%.

7.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda.

8.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

9.KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.

10.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anak pun yang tidak mau bekerjasama dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

11.KETIKA ADA 'PIL/ Pria Idaman lain.
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.

12.KETIKA ADA 'WIL/ Wanita Idaman lain.
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

13.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.

14.KETIKA INGIN LANGGENG dab
N HARMONIS
GUNAKANLAH FORMULA 7K

1.Ketakutan akan Tuhan

2.Kasih sayang

3.Kesetiaan

4.Komunikasi dialogis

5.Keterbukaan

6.Kejujuran

7.Kesabaran

Meski kita telah menikah dengan orang yang benar (tepat), tetapi kalau kita memperlakukan orang itu secara keliru, maka kita akhirnya akan mendapatkan orang yang keliru.

Kebahagiaan dalam sebuah pernikahan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan.
Pernikahan bukanlah tanaman bunga mekar harum semerbak yang sudah jadi. Pernikahan adalah lahan kosong yang harus kita garap bersama-sama.
Tidak cukup hanya dengan memilih dan menikah dengan orang yang tepat, tetapi jadilah pasangan yang TEPAT, yang memperlakukan pasangan kita dengan TEPAT pula.

Kita juga harus yakin kalau kita tidak salah memilih pasangan hidup. Kalau TUHAN sudah mengizinkan pernikahan itu terjadi, maka itu berarti IA mempercayakan tanggung jawab rumah tangga itu kepada kita dan pasangan kita.

Berbuatlah sesuai dengan apa yang telah engkau janjikan di hadapan TUHAN dan Imam, untuk tetap setia dan saling mengasihi dalam segala keadaan.

MENIKAH DENGAN ORANG YANG BENAR (ATAU SALAH), ITU TERGANTUNG DARI "CARA" KITA MEMPERLAKUKAN PASANGAN.

Manusia cenderung lebih pintar menilai orang lain daripada memeriksa diri sendiri,
Padahal, ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, empat jari yang lain mengarah ke diri sendiri.
Jangan suka menghakimi tetapi baiklah kita saling mengasihi.

Pernikahan adalah tiket 1 kali jalan, jadi pastikan bersama pasangan kita menuju tempat yang lebih baik dari saat ini.

Pernikahan adalah tempat dimana kita dituntut menjadi dewasa dan salah satu tanda dewasa adalah SIAP memikul tanggung jawab.

Pernikahan bukan masalah feeling suka tidak suka, tapi tentang komitmen.

Masalah dalam pernikahan biasanya karena kita tidak memahami perbedaan pria dan wanita.
Jangan tuntut pasangan untuk berubah, kitalah yang harus berubah lebih dulu.
Ingat !!
Better me = Better we.

☻ 3 KESALAHAN UMUM ☻
yang sering dilakukan suami :
A. Tidak perhatikan perasaan istri.
Laki lebih pakai logika , wanita pakai feeling.
B. Lebih fokus memikirkan solusi daripada mendengar.
Wanita biasanya ingin didengarkan, dia ingin suami merasakan apa yang dia rasakan.
C. Seringkali setelah bicara, suami pergi tanpa beri kepastian / jawaban.

☻ 3 KESALAHAN UMUM ☻
yang sering dilakukan istri :
A. Memberi petunjuk tanpa diminta.
Mungkin bagi istri menunjukan perhatian , tapi bagi suami merasa dikontrol.
B. Mengeluhkan suami di hadapan orang lain.
C. Mencoba membenarkan pada saat suami melakukan kesalahan. (istri merasa lebih benar)

Selama berumah tangga,
milikiLah komitmen-komitmen ini :
1. Komitmen untuk tetap berpacaran.
2. Komitmen memiliki sexual intimacy regularly.
3. Komitmen untuk saling membantu (jangan mengkritik pasangan).
4. Komitmen untuk punya romantic get away (liburan berdua)
5. Komitmen berkomunikasi dengan jelas (saling cerita, terbuka, jangan biasakan bilang tidak dapat apa-apa bila ada apa-apa, pasangan kita bukan dukun)
6. Komitmen untuk bicara hal yang baik tentang pasangan (puji pasangan)
7. Komitmen untuk jadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. (Fisik yang sehat adalah kado buat pasangan)
8. Komitmen untuk mudah mengampuni pasangan.
9. Komitmen untuk bergandengan dan berpelukan.
10. Komitmen untuk hidυp dalam kebenaran.

10 HUKUM PERNIKAHAN BAHAGIA :

1. Jangan marah pada waktu yang bersamaan. (Efesus 5:1)

2. Jangan berteriak pada waktu yang bersamaan. (Matius 5:3)

3. Jikalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang. (Amsal 16:32)

4. Tegurlah pasangan Anda dengan kasih. (Yohanes 13:34-35)

5. Lupakanlah kesalahan masa lalu. (Yesaya 1:18 ; Amsal 16:6)

6. Boleh lupakan yang lain tapi jangan lupakan Tuhan dan pasangan Anda. (Kidung Agung 3:1-2)

7. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam. (Efesus 4:26-27)

8. Seringlah memberi pujian pada pasangan Anda. ( Kidung Agung 4:1-5 ; 5:9-16)

9. Bersedia mengakui kesalahan. ( I Yohanes 1:9)

10. Dalam pertengkaran yang paling banyak bicara, dialah yang salah. ( Matius 5:9)

Pernikahan yang bahagia membutuhkan jatuh cinta berulang-ulang dengan pasangan yang sama.

Kidung Agung 8:7 
"Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta. Sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina."

Konfliks dan perselisihan menggerus cinta perlahan-lahan seperti abrasi mengikis pantai.

Waktu atas sebuah pernikahan membuat cinta menjadi pudar, padahal asal muasal cinta begitu kuat tak terpadamkan, cinta sejati tidak bisa dibayar dengan harta benda.

Bangun pagi ini katakan kepada pasangan kita " I LOVE YOU " biarlah ini menjadi pupuk yang akan menyuburkan kembali cinta kepada pasangan kita.

Tujuan pernikahan bukanlah berpikiran sama, tetapi berpikir bersama.

Matius 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Kenapa kita disatukan dengan pasangan kita, agar kita saling melengkapi.

Pasangan yang tepat adalah yang dapat melengkapi kekurangan kita, bukan yang sama seperti kita.

Ketahuilah! 
Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa menemukan pasangan yang memiliki pikiran yang sama.

Ketika kita bangun pagi ini pandang pasangan kita lalu katakan "saya membutuhkan kamu tanpa kamu hidup jadi tidak sempurna"

Lalu mulailah merangkai perbedaan perbedaan dengan pasangan kita agar menjadi satu sehingga menjadi suatu kekuatan yang luar biasa.

Percayalah ! 
Mulai saat ini keluarga kita menjadi keluarga yang diberkati TUHAN.

Tuhan Yesus memberkati ....🙏🙏🙏😇😇😇

NN dari WA Group, 25062020

Senin, 04 November 2019

** Batu Kecil **



Seorang mandor bangunan yg berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yang lagi bekerja di bawah.

Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan.

Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh ke atas, dilemparnya Rp. 1.000- yg jatuh tepat di sebelah si pekerja.

Si pekerja hanya memungut Rp 1.000 tersebut dan melanjutkan pekerjaannya.

Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah "sebentar saja" ke atas.

Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja.

Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.

Cerita tersebut di atas sama dengan kehidupan kita, Tuhan selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia" kita.

Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kepada-NYA.

Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datang. Bahkan kita selalu bilang, "Saya lagi beruntung."

Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki yang berasal dari Tuhan.

Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yang kita sebut musibah agar kita mau menoleh kepada-NYA.

Sungguh Allah sangat mencintai kita. Marilah kita selalu ingat untuk menoleh kepada-NYA sebelum mendapat lemparan batu kecil. 
🙏🏻🙏🏻🙏🏻

NN (dari WA group)

Jumat, 16 November 2018

TEKUN DAN SEMAKIN GIAT BERIBADAH DALAM PENGHARAPAN

 Ibrani 10:11-25

"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."  (Ibrani 10:25) 

Setiap agama mengajarkan umatnya kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan dalam menjalankan ibadahnya. Namun apabila kita beribadah hanya sebagai kewajiban belaka maka ibadah bisa menjadi sebuah beban yang dilakukan dengan berat hati  bukan sebagai perayaan yang membawa sukacita. 

Penulis Surat Ibrani, dalam bacaan hari ini menasihati umat agar dalam menjalankan ibadah kepada Tuhan hendaknya dilakukan dengan tekun, tulus dan giat/semangat bukan sebagai kewajiban dan beban belaka, karena mengingat bahwa Kristus telah memberikan diri-Nya menjadi kurban penghapus dosa sekali untuk selamanya, sehingga umat dibebaskan dari kewajiban mempersembahkan kurban penghapus dosa setiap tahunnya. Alasan kedua,  karena Kristus telah membuka jalan kehadirat ALLAH melalui diri-Nya sebagai imam besar sehingga umat dapat beribadah kepada-Nya dengan penuh semangat dan sukacita. Pemahaman ini seharusnya mendorong umat untuk tekun beribadah dan saling menasihati menjelang hari Tuhan yang semakin dekat
 bukan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah. Dan dalam ibadahnya hendaknya umat juga saling 
 memperhatikan dan saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. 

Sebagai umat yang percaya kepada Kristus, sudahkah Saudara/i beribadah  dengan tekun dan giat serta datang kehadirat-Nya dengan penuh sukacita dan syukur? Dan sudahkah dalam persekutuan umat kita juga saling 
 memperhatikan dan saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik?
Atau ibadah kita hanya kewajiban dan beban belaka? 

HR, renungan Warta Jemaat GKB, 18.11.2018


Sabtu, 10 November 2018

HATI-HATI, JANGAN TERKECOH!


Markus 12:38-44

Nas: 
Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. (Markus 12:43) 

Dalam hidup ini, sering kita menilai orang dari penampilan luarnya saja, itulah sebabnya kita sering tertipu dan salah menilai orang. Hal inilah yang menyebabkan seorang kanjeng Dimas, telah berhasil mengelabui banyak orang, menipu milyaran rupiah dengan penampilannya sebagi guru agama yang saleh.

Dalam pengajaran-Nya, Yesus mengingatkan agar kita berhati-hati jangan sampai terkecoh menilai orang. Karena kata Yesus ahli Taurat bisa mengelabui banyak orang dengan penampilannya dan dengan doa yang panjang tetapi hidupnya penuh dengan tipu daya. Sebaliknya kita juga diingatkan jangan sampai menilai rendah seseorang dari penampilannya saja, karena seorang janda miskin ternyata dapat memberi kepada Tuhan jauh lebih banyak daripada orang-orang kaya  karena ia memberi semua yang dimilikinya, sedangkan orang kaya hanya sebagian kecil dari milikinya.

Firman Tuhan hari ini mengajak kita agar kita hati-hati menilai orang jangan menilai dari penampilan luarnya saja sehingga kita menyanjung mereka sedemikian rupa sementara kepada yang lain kita merendahkannya. Hendaknya kita menghormati dan menghargai setiap orang sebagaimana seharusnya. Kita juga diingatkan jangan hanya mengutamakan penampilan luar tetapi juga hati yang jujur dan terarah pada Tuhan.


Refleksi:
MANUSIA HANYA MELIHAT APA YANG DI DEPAN MATA TAPI TUHAN MELIHAT HATI



HR, Wasiat, Sabtu 11 Nov 2018

Senin, 24 September 2018

Handuk Basah

*Kisah Handuk Basah di Atas Kasur*

Seorang istri memiliki suami yg punya kebiasaan meletakan handuk basah begitu saja di atas kasur.

Si istri sering ngomel pada suaminya. Suaminya tak berubah.

Cape marah-2, si istri mulai ganti cara dg menyindirnya. "Bagus sekali ada handuk basah di tempat tidur..!!!" ujarnya dg suara sinis. 
Atau, "Kapan handuk bisa jalan sendiri ke jemuran....???"

Apakah suaminya berubah.... *No..!!!*
Bahkan makin sebel sama si istri...

Akhirnya si istri merasa cape, marah sudah, nyindir sudah, tapi tak ada hasilnya.

Mengubah orang lain susah, apalagi untuk hal yg sudah jadi kebiasaan sejak kecil. akhirnya ia mengubah pikirannya sendiri...!!

"Baiklah, handuk basah ini akan menjadi permadani di surga nanti. Makin banyak aku memindahkan handuk basah ke jemuran, makin banyak permadani indahku di surga." 

Setiap melihat handuk basah di kasur si istri tersenyum dan bergegas menjemurnya. Perasaannya bahagia.

Apakah handuknya berubah..??? Tidak..!!! Handuk basah tetap ada di kasur. Yg berubah cara pandang dirinya terhadap Handuk basah tersebut. 

Waktu berlalu... si istri kaget. Tak ada lagi handuk basah di kasurnya. Ia sudah lupa sejak kapan ia tak lagi melakukannya. 

Rupanya melihat keikhlasan istrinya sang suami tergerak untuk melakukannya sendiri.

Inilah *Games of Mind*...

Kadang ada hal yang sulit kita ubah pada orang lain. Jika ingin hasil yang lebih baik, maka *ubahlah diri kita lebih dulu...*

Selamat bermain-main dg pikiran Anda sendiri...
Bahagia, sedih, syukur, mengeluh, semua adalah tergantung diri kita... *kitalah yang memilih...!*

(dari group WA) 

Rabu, 07 Maret 2018

Agama Apa Yg Paling Baik ??


Seorang ahli dari kelompok *The Theology Of Freedom* dari Brazil bernama *Leonardobb Boff* bertanya kepada *Dalai Lama* pemimpin umat *Buddha* dari Tibet : 

"Yang Mulia, apakah agama terbaik?"

Leonardo Boff menduga bahwa Dalai Lama akan menjawab :
Agama Buddha dari Tibet atau agama Oriental yg lebih tua dari agama Kristen. 

Ternyata sambil tersenyum, Dalai Lama menjawab :

"Agama terbaik adalah agama yg lebih mendekatkanmu  pada *TUHAN*, yaitu agama yg membuatmu menjadi orang yg *lebih baik*".

Sambil menutupi rasa malu karena punya dugaan kurang baik tentang Dalai Lama,
Leonardo Boff bertanya lagi :

"Apakah tanda agama yg membuat kita menjadi lebih baik?"

Jawaban Dalai Lama :

"Agama apapun yg bisa membuatmu

_*Lebih welas asih*_
_*Lebih berpikiran sehat*_
_*Lebih objektif & adil*_
_*Lebih menyayangi*_
_*Lebih manusiawi*_
_*Lebih mempunyai rasa tanggung jawab*_
_*Lebih ber-etika*_

Agama yg memiliki kualitas seperti itu adalah agama terbaik".

Leonardo Boff terdiam dan ter-kagum² atas jawaban Dalai Lama yg bijaksana & tidak terbantahkan lagi.

Selanjutnya, Dalai Lama berkata :

"Tidak penting bagiku *apa agamamu* kawan ... tidak peduli *kamu beragama atau tidak*
Yg betul² penting bagiku adalah *perilakumu* di depan kawan² mu, di depan keluarga, lingkungan kerja & dunia."

Dalai Lama berkata lagi :

" _*Jagalah pikiranmu, karena akan menjadi perkataanmu*_".

" _*Jagalah perkataanmu, karena akan menjadi perbuatanmu*_".

" _*Jagalah perbuatanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu*_".

" _*Jagalah kebiasaanmu, karena akan membentuk karaktermu*_".

" _*Jagalah karaktermu, karena akan membentuk nasibmu*_".

Jadi sebenarnya, *nasib mu berawal dari pikiran mu*. 

===*****===

Selasa, 25 Juli 2017

Masa Tua

*Masa Tua*
(Tulisan Anne Avantie)

*Terkadang kita tidak memikirkan bagaimana masa tua kita..*

Di saat produktif kita bekerja mati-matian, kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala.

Setelah memasuki paripurna, kita lupa bahwa semua akan berlalu seiring waktu.

.

*Raga yang tak lagi kuat, tulang yang mulai rapuh, mata yang merangkak rabun, dan ingatan yang melepuh menjadi perjalanan waktu yang akan kita alami semuanya tanpa kecuali..

 

*Ketika masa tua dengan angpau di tangan..maka anak, cucu, menantu, dan buyut pasti akan merapat mengitari hangat.

Tapi kalau "amplop merah" pun tak punya, pasti dingin itu menusuk sampai tulang belulang..

 

*Semua ini nyata, bukan "fatamorgana".*

Orang tua "tanpa amplop merah", "tanpa warisan" dan hanya menyisakan sakit karena kerja banting tulang di masa muda untuk membesarkan anak-anak menjadi pemandangan yang tak lekang dimakan waktu.

 

*Terlalu "spekulasi bisnis" di masa produktif, semua dipertaruhkan hanya untuk fokus pada pekerjaan.

Karier terus dikejar sampai pada akhirnya di saat usia menjemput waktu, semua yang kita pertaruhkan habis

..

*Hidup menjadi "benalu anak", "korban perasaan" sampai ajal menjemput..*

Ya kalau mendapat berkat anak berhati "malaikat", kalau tidak?*

 

*Anak yang kita timang dulu jadi anak yang "lupa ingatan", anak yang kita perjuangkan dengan airmata darah, lupa..*

 

*Kita harus punya uang sendiri untuk merawat hidup kita di masa tua, jangan membayangkan anak akan "merawat" kita, membawa kita ke dokter dan menebus resep obat kita.*

 

*Pikirkan saja kalau kita akan masuk ke panti "jompo" yang akan kita bayar sendiri dari uang kita..*

Hidup di masa tua itu Bonus, kalau anak berbakti.*

Mari kita pikirkan masa tua dengan tetap berserah karena Tuhan sudah mengatur semuanya.

 

*Tapi sadar se-dari dini, akan memberi hasil akhir..

*Usia di penghujung waktu lebih baik dibanding bergulir tanpa rencana yang menuntun langkah yang pada akhirnya digerogoti rasa "kecewa" sampai akhir hayat.

 

*_Jangan berharap kepada manusia… Karena pasti akan mengecewakan_*

*Berharaplah hanya kepada TUHAN SANG PENCIPTA PASTI DIBERKATI…AMIN*

Rencanakan masa tua anda sebelum terlambat untuk masa depan yang lebih baik.